Kalau tidak ada keluhan, buat apa ke dokter gigi? Hmm… rasanya kebiasaan
ini harus dibuang jauh-jauh, deh. Sudah sering kita lihat contoh
kasusnya: sakitnya sudah parah baru ke dokter. Akhirnya, sudah tubuh tak
berdaya, biaya yang dikeluarkan pun otomatis jadi berlipat-lipat pula.
Sama halnya seperti tubuh yang butuh medical check up, dalam
mulut pun perlu mendapat perlakuan serupa. Apa rasanya kalau harus puasa
makan atau puasa bicara karena kondisi mulut yang tidak sehat? Fungsi
sosial kita akhirnya terganggu. Lebih parah lagi, sakit yang tadinya
hanya di bagian kecil dari dalam mulut itu, bisa menjalar ke organ tubuh
lain. Drg. Inge Paramitha dari Escalade, Dental Care Specialist, menjelaskan ancaman jika Anda alpa berkunjung ke dokter gigi.
Sakit gigi atau sakit gusi?
Kapan
terakhir kali Anda ke dokter gigi? Setahun lalu untuk menambal gigi
yang berlubang? Pasti waktu itu datang ke dokternya nggak hanya sekali.
Karena, pada kondisi gigi berlubang, dokter perlu melakukan beberapa
langkah. Mulai dari membersihkan gigi yang berlubang, memberi
antibakteri, baru menutup lubang di gigi.
Bisa
dimengerti, bila kerusakan gigi baru terjadi pada permukaan gigi, Anda
hampir tidak merasakan keluhan. “Jadi terkadang kita tidak mengetahui
bahwa gigi kita bolong, karena belum ada gejala. Ketika lubangnya sudah
masuk ke lapisan kedua, yaitu dentin, biasanya mulai timbul efek ngilu.
Ngilu ini terjadi ketika makan-minum yang panas, dingin, dan manis.
Nah, setelah lubang ini menembus lapisan ketiga, yaitu pulpa (saraf),
barulah timbul rasa sakit. Sakit yang tak tertahankan. Di tahap ini,
biasanya orang baru pergi ke dokter gigi,” jelas drg. Inge.
Selain
sakit gigi, keluhan lain yang biasa terjadi di area mulut adalah sakit
gusi. Kalau sakit gigi rasanya seperti ditusuk jarum, maka sakit gusi
rasanya seperti mengalami luka memar. Sakit gusi biasanya disebabkan
oleh karang gigi. Pada gigi tiap manusia pasti ada plaknya. Plak yang
tertinggal terus-menerus pada gigi lambat laun menjadi keras. Plak yang
mengeras inilah yang disebut karang gigi. Kalau sudah menjadi karang,
mau sikat gigi 2-3 kali sehari pun, karang gigi ini tidak bakalan
hilang. Solusinya hanya satu, yaitu dibersihkan oleh dokter gigi.
“Plak berisi bakteri. Kalau
didiamkan, bakteri tersebut akan menyerang gusi. Akibatnya gusi akan
meradang. Gusi yang meradang akan tampak kemerahan, dan mudah berdarah,”
kata drg. Inge.(f)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar