sudah banyak sekali artikel yang membahas seputar rokok dan bahaya
yang ditimbulkan. namun kali ini ono akan mengulas dampak merokok yang
berakibat pada kesehatan gigi dan mulut.
mengapa rokok sangat erat kaitannya dengan kesehatan gigi dan
mulut? jelas secara gampang bisa dijawab, yaahhh karena merokok dihisap
lewat mulut… klo lewat lubang lain mahh bukan ngerokok namanya
heheheheh… Secara gampang bisa kita lihat bibir seorang perokok memang
terlihat lebih gelap dibandingkan dengan bibir seorang yang bukan
perokok, mengapa? simpan rasa penasaran anda… lanjutin deh bacanya:di
Indonesia dikenal 2 jenis, rokok dengan filter dan tanpa filter ( lebih
dikenal dengan rokok kretek). Rokok tanpa filter cenderung lebih cepat
merubah warna gigi dari pada rokok dengan filter.Sekarang mari kita
ikuti jejak asap rokok kenapa begitu banyak organ” tubuh yang dirugikan.
Saat kita menghisap rokok asap yang keluar dari sebatang rokok menuju
rongga mulut, beberapa detik asap rokok dengan jutaan zat” kimia
berada dalam rongga mulut dan mempengaruhi jaringan dan organ yang ada
dalam rongga mulut termasuk gigi itu sendiri. Asap panas yang
berhembus terus menerus ke dalam rongga mulut merupakan rangsangan panas
yang menyebabkan perubahan aliran darah dan mengurangi pengeluaran
ludah.
Akibatnya rongga mulut menjadi kering dan lebih an-aerob (suasana
bebas zat asam).sehingga memberikan lingkungan yang sesuai untuk
tumbuhnya bakteri an-aerob dalam plak. Dengan sendirinya perokok
beresiko lebih besar terinfeksi bakteri penyebab penyakit jaringan
pendukung gigi dibandingkan mereka yang perokok… jika sang perokok
tidak merokok sekurang kurangnya 3 jam maka mulut mereka akan terasa
asam… nahhh sebenernya ini bagus krn pada dasarnya rasa asam tersebut
mengkondisikan kondisi mulut yg normal (suasana aerob)… tapi mempunyai
makna yang berbeda bagi perokok. asam nya mereka terlalu lebay (gak
masam-masam banget kok sebenernya hehehehe…)
Gusi seorang perokok juga cenderung mengalami penebalan lapisan
tanduk. kadang kala menghitam… Daerah yang mengalami penebalan ini
terlihat lebih kasar dibandingkan jaringan di sekitarnya dan berkurang
kekenyalannya. Penyempitan pembuluh darah yang disebabkan nikotin
mengakibatkan berkurangnya aliran darah di gusi sehingga meningkatkan
kecenderungan timbulnya penyakit gusi.Tar dalam asap rokok juga
memperbesar peluang terjadinya radang gusi, yaitu penyakit gusi yang
paling sering terjadi disebabkan oleh plak bakteri dan factor lain yang
dapat menyebabkan bertumpuknya plak di sekitar gusi. Tar dapat
diendapkan pada permukaan gigi dan akar gigi sehingga permukaan ini
menjadi kasar dan mempermudah perlekatan plak. Dari perbedaan penelitian
yang telah dilakukan plak dan karang gigi lebih banyak terbentuk pada
rongga mulut perokok dibandingkan bukan perokok. Penyakit jaringan
pendukung gigi yang parah, kerusakan tulang penyokong gigi dan
tanggalnya gigi lebih banyak terjadi pada perokok daripada bukan
perokok. Pada perawatan penyakit jaringan pendukund gigi pasien perokok
memerlukan perawatan yang lebih luas dan lebih lanjut. Padahal pada
pasien bukan perokok dan pada keadaan yang sama cukup hanya dilakukan
perawatan standar seperti pembersihan plak dan karang gigi.Keparahan
penyakit yang timbul dari tingkat sedang hingga lanjut berhubungan
langsung dengan banyaknya rokok yang diisap setiap hari berapa lama atau
berapa tahun seseorang menjadi perokok dan status merokok itu sendiri,
apakah masih merokok hingga sekarang atau sudah berhenti.
Nikotin berperan dalam memulai terjadinya penyakit jaringan pendukung gigi karena nikotin dapat diserap oleh jaringan lunak rongga mulut termasuk gusi melalui aliran darah dan perlekatan gusi pada permukaan gigi dan akar. Nikotin dapat ditemukan pada permukaan akar gigi dan hasil metabolitnya yakni kontinin dapat ditemukan pada cairan gusi.Beberapa perawatan memang sangat menganjurkan pada pasien perokok untuk benrhenti merokok untuk sementara waktu, selama dalam proses perawatan. Seperti pasien yang dalam masa pemsangan implan.Dapat disimpulkan kerugian yang timbul akibat kebiasaan merokok pada kesehatan gigi dan mulut:
Nikotin berperan dalam memulai terjadinya penyakit jaringan pendukung gigi karena nikotin dapat diserap oleh jaringan lunak rongga mulut termasuk gusi melalui aliran darah dan perlekatan gusi pada permukaan gigi dan akar. Nikotin dapat ditemukan pada permukaan akar gigi dan hasil metabolitnya yakni kontinin dapat ditemukan pada cairan gusi.Beberapa perawatan memang sangat menganjurkan pada pasien perokok untuk benrhenti merokok untuk sementara waktu, selama dalam proses perawatan. Seperti pasien yang dalam masa pemsangan implan.Dapat disimpulkan kerugian yang timbul akibat kebiasaan merokok pada kesehatan gigi dan mulut:
- Perubahan warna gigi, gusi dan bibir.
- Karies pada gigi akan semakin cepat terbentuk.
- Penuaan dini. karena secara kontinyu tubuh menghisap candu, racun.
- Bau nafas jelas beraroma rokok.
- Berubahnya jaringan” dalam rongga mulut yang menyebabkan berbagai dampak negatif terhadap kesehatan mulut itu sendiri seperti pemicu terbantuknya karies, gusi bengkak dll.
- baju yang dikenakan oleh perokok lebih apek hehehehhe…
- kalo ada cewek/istri nya pasti ngomel-ngomel krn bikin apek rambut si-wanita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar