Senin, 25 Februari 2013

Mucous membrane

From Wikipedia, the free encyclopedia

The mucous membranes (or mucosae; singular mucosa) are linings of mostly endodermal origin, covered in epithelium, which are involved in absorption and secretion. They line cavities that are exposed to the external environment and internal organs. They are at several places contiguous with skin: at the nostrils, the mouth, the lips, the eyelids, the ears, the genital area, and the anus. The sticky, thick fluid secreted by the mucous membranes and glands is termed mucus. The term mucous membrane refers to where they are found in the body and not every mucous membrane secretes mucus.

The glans clitoridis, glans penis (head of the penis), along with the inside of the foreskin and the clitoral hood, are mucous membranes. The urethra is also a mucous membrane. The secreted mucus traps the pathogens in the body, preventing any further activities of diseases.

Some examples of mucosa

Sakit Gigi Atau Gusi?

Kalau tidak ada keluhan, buat apa ke dokter gigi? Hmm… rasanya kebiasaan ini harus dibuang jauh-jauh, deh. Sudah sering kita lihat contoh kasusnya: sakitnya sudah parah baru ke dokter. Akhirnya, sudah tubuh tak berdaya, biaya yang dikeluarkan  pun otomatis jadi berlipat-lipat pula.

Sama halnya seperti tubuh yang butuh medical check up, dalam mulut pun perlu mendapat perlakuan serupa. Apa rasanya kalau harus puasa makan atau puasa bicara karena kondisi mulut yang tidak sehat? Fungsi sosial kita akhirnya terganggu. Lebih parah lagi, sakit yang tadinya hanya di bagian kecil dari dalam mulut itu, bisa menjalar ke organ tubuh lain. Drg. Inge Paramitha dari Escalade, Dental Care Specialist, menjelaskan ancaman jika Anda alpa berkunjung ke dokter gigi.

Sakit gigi atau sakit gusi?
Kapan terakhir kali Anda ke dokter gigi? Setahun lalu untuk menambal gigi yang berlubang? Pasti waktu itu datang ke dokternya nggak hanya sekali. Karena, pada kondisi gigi berlubang, dokter perlu melakukan beberapa langkah. Mulai dari membersihkan gigi yang berlubang, memberi antibakteri, baru menutup lubang di gigi.
       
Bisa dimengerti, bila kerusakan gigi baru terjadi pada permukaan gigi, Anda hampir tidak merasakan keluhan. “Jadi terkadang kita tidak mengetahui bahwa  gigi kita bolong, karena belum ada gejala. Ketika lubangnya sudah masuk ke lapisan kedua, yaitu dentin, biasanya mulai timbul efek ngilu. Ngilu ini terjadi ketika makan-minum yang panas, dingin, dan manis. Nah, setelah lubang ini menembus lapisan ketiga, yaitu pulpa (saraf), barulah timbul rasa sakit. Sakit yang tak tertahankan. Di tahap ini, biasanya orang baru pergi ke dokter gigi,” jelas drg. Inge.

Selain sakit gigi, keluhan lain yang biasa terjadi di area mulut adalah sakit gusi. Kalau sakit gigi rasanya seperti ditusuk jarum, maka sakit gusi rasanya seperti mengalami luka memar. Sakit gusi biasanya disebabkan oleh karang gigi.  Pada  gigi tiap manusia pasti ada plaknya. Plak yang tertinggal terus-menerus pada gigi lambat laun menjadi keras. Plak yang mengeras inilah yang disebut karang gigi. Kalau sudah menjadi karang, mau sikat gigi 2-3 kali sehari pun, karang gigi ini tidak bakalan hilang.  Solusinya hanya satu, yaitu dibersihkan oleh dokter gigi.                      
         
“Plak berisi bakteri. Kalau didiamkan, bakteri tersebut akan menyerang gusi. Akibatnya gusi akan meradang. Gusi yang meradang akan tampak kemerahan, dan mudah berdarah,” kata drg. Inge.(f)

Minggu, 10 Februari 2013

Apa Penyebab Gusi Berdarah ?

Dokter Sehat – Masalah gusi berdarah bisa jadi pernah dialami sebagian besar orang. Umumnya masalah ini disadari saat menyikat gigi. Namun, mungkin belum semua orang tahu apa sebenarnya penyebab dari gusi berdarah dan bagaimana cara penanganan yang tepat.

Gusi berdarah bisa disebabkan oleh berbagai hal. Penyebab yang paling sering adalah adanya plak dan karang gigi (kalkulus) yang menempel pada permukaan gigi. Gigi kita dilapisi oleh lapisan transparan licin yang disebut pellicle. Pellicle yang dikolonisasi oleh bakteri disebut plak. Selanjutnya, bila tidak dibersihkan maka plak dapat mengalami mineralisasi (pengerasan) sehingga membentuk karang gigi yang melekat pada permukaan gigi. Biasanya karang gigi dijumpai pada leher gigi.

Karang gigi tidak hanya melekat pada permukaan gigi yang tampak (terletak di atas garis gusi) tapi juga dapat melekat pada permukaan gigi yang tertutup oleh gusi. Pada permukaan karang gigi biasanya juga terdapat koloni bakteri. Koloni bakteri pada plak dan karang gigi inilah yang mengakibatkan kerusakan jaringan penyangga gigi, yang dimulai dari gingiva (bagian gusi yang dapat kita lihat). Keadaan ini disebut gingivitis (radang gusi). Karena ada peradangan maka gusi menjadi mudah berdarah apabila terkena trauma mekanis, misalnya sikat gigi atau tusuk gigi. 

Jadi, gusi berdarah adalah tanda awal adanya kerusakan gusi. Apabila tidak segera ditangani maka karang gigi dapat terus bertambah sehingga perlekatan gusi pada permukaaan gigi menjadi lepas dan terbentuk adanya kantung pada gusi (disebut periodontal pocket). 

Kondisi ini disertai juga dengan perdarahan gusi dan kerusakan tulang penyangga gigi. Akibatnya bila tidak segera ditangani gigi menjadi goyang dan akhirnya tanggal. Keadaan ini disebut periodontitis.

Karena penyebabnya adalah koloni bakteri pada plak dan karang gigi, maka solusi masalah ini adalah dengan melakukan pembersihan plak dan karang gigi. Plak dapat dibersihkan dengan cara menyikat gigi secara teratur dan benar. Frekuensi menyikat gigi minimal dua kali tiap hari, pagi setelah makan pagi dan malam sebelum tidur. Arah menyikat gigi adalah dari gusi ke arah gigi. Penyikatan gigi dalam arah horizontal tidak dibenarkan karena akan menyebabkan abrasi leher gigi dan resesi gingiva (gusi rahang atas tampak naik, gusi rahang bawah tampak turun, sehingga permukaan akar gigi terlihat).

Karang gigi tidak dapat dibersihkan dengan menyikat gigi. Jadi apabila terdapat karang gigi maka perlu datang ke dokter gigi untuk dilakukan scaling (pembersihan karang gigi). Selanjutnya dokter gigi akan melihat sampai mana kerusakan jaringan penyangga gigi yang terjadi. Apabila hanya terjadi gingivitis, maka tindakan scaling biasanya sudah mencukupi. Tapi bila sudah terjadi periodontitis, maka akan dilakukan perawatan periodontal lebih lanjut. Sebaiknya kita datang ke dokter gigi setiap enam bulan sekali untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh sehingga masalah dapat ditangani sejak dini.

Selain karang gigi dan plak, perdarahan gusi juga berhubungan dengan beberapa penyakit, antara lain kekurangan vitamin C dan kelainan darah. Kekurangan vitamin C terjadi pada orang yang tidak makan sayur atau buah dalam jangka waktu lama. Gusi pada penderita kekurangan vitamin C menjadi bengkak, berwarna keunguan dan terjadi perdarahan. Keadaan kekurangan vitamin C ini dinamakan Scurvy. Cara penanganannya adalah dengan memberikan vitamin C.

Kelainan darah yang biasanya berkaitan dengan perdarahan gusi adalah leukemia dan trombositopenia. Leukemia adalah keganasan sel darah putih sedangkan trombositopenia adalah kondisi di mana terjadi penurunan jumlah trombosit dalam darah. Pada penderita leukemia, gusi terinfiltrasi oleh sel-sel darah putih ganas. Secara klinis gusi tampak membesar. Karena pada leukemia umumnya juga terjadi trombositopenia maka gusi penderita leukemia juga mudah berdarah. Trombosit adalah salah satu elemen darah yang diperlukan untuk pembekuan darah. Apabila jumlahnya menurun sampai di bawah batas normal maka kemungkinan terjadi perdarahan lebih besar. Trombositopenia dapat merupakan penyakit yang berdiri sendiri atau bagian dari penyakit lain, misalnya demam berdarah. Jadi apabila didapati gusi berdarah disertai gejala-gejala lain seperti badan mudah lelah, demam, penurunan berat badan, berkeringat di waktu malam dan lain-lain sebaiknya segera datang ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

sumber: drg. Nita Margaretha, SpPM – Staf Pengajar Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut FKUAJ – tanyadokteranda.com


Sakit Gigi dan Gusi Pemicu Penyakit Jantung

Penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Beberapa faktor penyebab yang sudah sering kita dengar, antara lain: tekanan darah tinggi, kolesterol, diabetes, dan merokok. Namun, tahukah Anda, buruknya kondisi gigi dan mulut ternyata dapat berpengaruh juga pada penyakit jantung koroner!Gigi berlubang jika tidak segera dirawat dapat menyebabkan infeksi. Mungkin Anda pernah melihat seseorang mengeluh sakit gigi, disertai dengan pipi yang bengkak. Ini adalah contoh infeksi yang berasal dari gigi. Infeksi pada gigi ini ternyata tidak hanya berhenti pada area gigi dan sekitarnya. Bakteri pada infeksi gigi dapat menjalar ke bagian tubuh yang lain melalui aliran darah, salah satu tujuannya yaitu jantung. Bakteri patogen dan produknya dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah jantung, yang kemudian mengundang sel-sel radang datang untuk menambal kerusakan ini. Tumpukan ini dapat membentuk hambatan (thrombus) pada pembuluh darah, yang akhirnya dapat mengakibatkan serangan jantung.
Selain itu, daerah gigi yang menempel pada gusi (subgingiva) juga merupakan lingkungan bertumbuhnya bakteri. Jika plak dan sisa makanan pada lokasi ini tidak dibersihkan dengan baik, maka lama kelamaan akan terbentuk karang gigi. Jika kondisi ini dibiarkan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, maka gusi dan tulang penyangga gigi akan mengalami kerusakan, atau yang disebut juga periodontitis. Dalam banyak penelitian, sudah dibuktikan adanya hubungan antara penyakit periodontitis dengan penyakit jantung koroner. Salah satu studi oleh Beck (1996) menunjukan bahwa, orang dengan kondisi gusi dan tulang penyangga gigi yang rusak hingga >20% memiliki risiko 50% lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner, dibanding dengan orang dengan kerusakan gusi dan tulang penyangga 0-20%.
Oleh karena itu, kesehatan gigi dan gusi merupakan hal yang penting untuk kita jaga bagi kesehatan kita secara umum.

drg. Monica Ruth Nirmala

7 Obat Sakit Gigi Tradisional Untuk Gigi Berlubang dan Gusi Bengkak

Cara mengobati sakit gigi dengan resep obat herbal bahan-bahan alami yang mujarab bisa menyembuhkan gusi bengkak atau gigi berlubang dengan cepat. Obat kimia tentu memberikan efek yang kurang baik jika terus dikonsumsi setiap kali sakit gigi.

Berikut adalah ketujuh resep nenek moyang yang ampuh mengobati sakit gigi:



1.      Minyak Cengkeh

Untuk meredakan sakit gigi, oleskan minyak cengkeh ke lubang gigi yang mengalami kerusakan. Cengkeh dinyatakan efektif meredakan sakit gigi. Selain itu, cengkeh juga mengurangi infeksi karena mengandung properti antiseptik.

Minyak cengkeh digunakan mengobati sakit gigi yang berlubang.

Cara menggunakannya ;


Ambil (cuil ) sedikit kapas kira kira cukup untuk dimasukkan pada lubang gigi. celupkan potongan kapas pada minyak cengkeh asal basah saja dengan jepit kapas atau lidi yang dilipat dua. Jangan sampai terlalu basah atau menetes minyaknya, jika terlanjur peras dikit kapas biar ga netes. Jika kapas terlalu basah yang dikhawatirkan akan menetes dalam mulut sebelum sampai masuk pada gigi yang berlubang. Wahh kalo sampe kejadian rasanya ga uenak ( getar istilah jawanya ) dan panas. bagi yang sensitif akan menimbulkan luka pada kulit atau gusi yang terkena minyak tersebut. Hal ini dialami sendiri oleh istri saya. Inginnya ngobati sakit gigi malah timbul sakit lain.


Jadi hati hati dalam proses perjalanan kapas berminyak menuju 
lubang yang dituju. Kalau mau aman minta tolong dengan orang lain disekitar kalau ada, kalau ga ada lakukan sendiri dengan cara menghadap cermin, buka mulut lebar-lebar dan pastikan cahaya ruangan cukup sehingga tampak jelas sasaran yang dituju ( lubang gigi kelihatan dengan jelas ) kalau dah siap maka luncurkan kapas berminyak tepat pada lubang gigi. Jangan lupa berdoa dulu sebelum melakukannya.(harus) 
Minyak cengkeh dapat diperoleh (dibeli ) di apotik atau toko jamu tradisional.
Alangkah baiknya sebelum terjadinya sakit gigi kita melakukan pencegahan gigi berlubang karena gigi berlubang merupakan penyebab utama timbulnya sakit gigi. Hal ini sangat penting bagi yang giginya masih utuh maupun bagi yang memiliki gigi berlubang supaya lubangnya tidak tambah parah dan tidak terjadi lubang pada gigi yang lain. Ada juga cara lain yang dapat untuk menghidari sakit gigi yaitu dengan menambal atau mencabut gigi berlubang yang kita punya. Mungkin ini saja yang bisa saya bagikan bagi anda yang sedang sakit gigi atau yang mau merawat giginya.
2.    Bawang putih

Banyak yang berpendapat bawang putih adalah yang paling efektif menghilangkan sakit gigi dibanding 
obat tradisional lainnya. Tak hanya itu, gigi yang telah disembuhkan juga akan semakin kuat dan sehat. Caranya, haluskan satu siung bawang putih dicampurkan dengan sedikit garam kasar kemudian tempatkan di area yang sakit.

Cara meracik bawang putih sebagai obat sakit gigi alami/herbal :

Ambil satu siung bawang putih lalu kupas kulitnya dan haluskan. Haluskan pake manual ja jangan pake blender biar mudah nyarinya. kalo pake blender nanti susah nyari hasilnya soale bawang yang diblender cuma satu siung, he he... lanjut setelah dihaluskan lalu dikumpulin dan dicampur dengan garam dapur lalu aduk sampe rata, bisa juga pake garam kasar tapi dihaluskan bareng ma bawang putihnya.


Cara Memakainya :


Masukkan pada gigi yang berlubang ataupun oleskan pada gusi yang bengkak. Mengenai rasanya yaitu sedikit panas dan juga gimanaaa gitu terasa dilidah. tapi ini ampuh dan alami. ga enak dikit gapapalah, namanya juga obat... Tahan sampai nyeri pada gigi reda dan waktunya relatif. maksudnya kalau masih pertama kali dan masih terbiasa memakai obat kimia biasanya agak lama. tapi kalo yang da lama cerai dengan obat kimia jika pake cara ini cepat
hasilnya dan ga mudah kambuh.

Sebenarnya masih banyak model atau cara alami yang dapat mengobati sakit gigi tapi cara tersebut sudah ampuh dan terbukti dapat menghilangkan sakit gigi. Moga jodoh (cocok) juga bagi sobat sekalian.


3.    Jeruk limau

Gigi berlubang, gigi tanggal, pembentukan plak gigi, sakit gigi, dan pendarahan gusi bisa dicegah dengan jeruk limau. Jeruk limau, sebagai sumber yang kaya vitamin C, sangat bermanfaat dalam mempertahankan kesehatan gigi dan tulang di bagian tubuh lainnya.

4.    Avokad

Keringkan/sangrai 1 biji avokad, lalu haluskan sampai menjadi bubuk. Setelah itu masukkan bubuk biji avokad ke gigi yang berlubang, kemudian tutup dengan kapas.

5.    Bawang merah

Komponen anti bakteri dikandung dalam bawang merah. Gigi bisa terlindung dari berbagai gangguan dengan mengunyah satu bawang merah setiap hari. Mengunyah bawang merah selama 3 menit dinyatakan cukup untuk membunuh semua kuman di mulut. Pada area gigi atau gusi yang sakit, tempatkan sepotong kecil bawang merah. Ini bisa meredakan sakitnya.

6.    Tepung lada

Jagalah kebersihan gigi dengan tepung lada, gunakan sedikit tepung lada dengan 1/4 sendok teh garam. Jika digunakan secara teratur setiap hari bisa mencegah gigi berlubang, nafas bau, gusi berdarah, sakit gusi, dan sakit gigi. Untuk meredakan sakit gigi, Anda bisa menempatkan campuran tepung lada dan minyak cengkeh ke dalam lubang gigi. Gigi sensitif pun bisa diatasi dengan cara yang sama.

7.    Cabai Hijau

Tempelkan pada gigi yang sakit cabai hijau secukupnya yang dipotong ujungnya sedikit kemudian dibakar. Setelah panas, cabai ditempelkan pada bagian gigi yang sakit. Gunakan secara teratur 2 kali sehari.

Disamping ke 7 obat traditional diatas, ada tips menarik untuk menghilangkan rasa nyeri pada gigi anda, yaitu dengan menggunakan Es balok, Es balok siap membantu meringankan sakit gigi Anda. Ah yang benar? bagaimana bisa hilang jika dinginnya saja membuat Anda ngilu? Ikuti triknya di sini, ambil sepotong kecil es balik dan letakkan di antara jari telunjuk dan ibu jari. Pijat perlahan di bagian tersebut, nah kini bisa Anda rasakan perlahan rasa sakit itu mulai hilangkan?

Pemijatan nyaman oleh si es balok menyentuh sel-sel syaraf yang terdapat di sekitar ibu jari dan telunjuk. Pemijatan yang dilakukan si es balok langsung ke pusat syaraf, sehingga 60 - 90% rasa sakit yang Anda rasakan cepat menghilang. Lebih aman daripada pereda sakit kan?

Semoga bermanfa’at !

Antara Rokok, Gigi dan Gusi

sudah banyak sekali artikel yang membahas seputar rokok dan bahaya yang ditimbulkan. namun kali ini ono akan mengulas dampak merokok yang berakibat pada kesehatan gigi dan mulut.
mengapa rokok sangat erat kaitannya dengan kesehatan gigi dan mulut? jelas secara gampang bisa dijawab, yaahhh karena merokok dihisap lewat mulut… klo lewat lubang lain mahh bukan ngerokok namanya heheheheh… Secara gampang bisa kita lihat bibir seorang perokok memang terlihat lebih gelap dibandingkan dengan bibir seorang yang bukan perokok, mengapa? simpan rasa penasaran anda… lanjutin deh bacanya:di Indonesia dikenal 2 jenis, rokok dengan filter dan tanpa filter ( lebih dikenal dengan rokok kretek). Rokok tanpa filter cenderung lebih cepat merubah warna gigi dari pada rokok dengan filter.Sekarang mari kita ikuti jejak asap rokok kenapa begitu banyak organ” tubuh yang dirugikan. Saat kita menghisap rokok asap yang keluar dari sebatang rokok menuju rongga mulut, beberapa detik asap rokok dengan jutaan zat” kimia berada dalam rongga mulut dan mempengaruhi jaringan dan organ yang ada dalam rongga mulut termasuk gigi itu sendiri. Asap panas yang berhembus terus menerus ke dalam rongga mulut merupakan rangsangan panas yang menyebabkan perubahan aliran darah dan mengurangi pengeluaran ludah.
Akibatnya rongga mulut menjadi kering dan lebih an-aerob (suasana bebas zat asam).sehingga memberikan lingkungan yang sesuai untuk tumbuhnya bakteri an-aerob dalam plak. Dengan sendirinya perokok beresiko lebih besar terinfeksi bakteri penyebab penyakit jaringan pendukung gigi dibandingkan mereka yang perokok…  jika sang perokok tidak merokok sekurang kurangnya 3 jam maka mulut mereka akan terasa asam… nahhh sebenernya ini bagus krn pada dasarnya rasa asam tersebut mengkondisikan kondisi mulut yg normal (suasana aerob)… tapi mempunyai makna yang berbeda bagi perokok. asam nya mereka terlalu lebay (gak masam-masam banget kok sebenernya hehehehe…)
Gusi seorang perokok juga cenderung mengalami penebalan lapisan tanduk. kadang kala menghitam… Daerah yang mengalami penebalan ini terlihat lebih kasar dibandingkan jaringan di sekitarnya dan berkurang kekenyalannya. Penyempitan pembuluh darah yang disebabkan nikotin mengakibatkan berkurangnya aliran darah di gusi sehingga meningkatkan kecenderungan timbulnya penyakit gusi.Tar dalam asap rokok juga memperbesar peluang terjadinya radang gusi, yaitu penyakit gusi yang paling sering terjadi disebabkan oleh plak bakteri dan factor lain yang dapat menyebabkan bertumpuknya plak di sekitar gusi. Tar dapat diendapkan pada permukaan gigi dan akar gigi sehingga permukaan ini menjadi kasar dan mempermudah perlekatan plak. Dari perbedaan penelitian yang telah dilakukan plak dan karang gigi lebih banyak terbentuk pada rongga mulut perokok dibandingkan bukan perokok. Penyakit jaringan pendukung gigi yang parah, kerusakan tulang penyokong gigi dan tanggalnya gigi lebih banyak terjadi pada perokok daripada bukan perokok. Pada perawatan penyakit jaringan pendukund gigi pasien perokok memerlukan perawatan yang lebih luas dan lebih lanjut. Padahal pada pasien bukan perokok dan pada keadaan yang sama cukup hanya dilakukan perawatan standar seperti pembersihan plak dan karang gigi.Keparahan penyakit yang timbul dari tingkat sedang hingga lanjut berhubungan langsung dengan banyaknya rokok yang diisap setiap hari berapa lama atau berapa tahun seseorang menjadi perokok dan status merokok itu sendiri, apakah masih merokok hingga sekarang atau sudah berhenti.
Nikotin berperan dalam memulai terjadinya penyakit jaringan pendukung gigi karena nikotin dapat diserap oleh jaringan lunak rongga mulut termasuk gusi melalui aliran darah dan perlekatan gusi pada permukaan gigi dan akar. Nikotin dapat ditemukan pada permukaan akar gigi dan hasil metabolitnya yakni kontinin dapat ditemukan pada cairan gusi.Beberapa perawatan memang sangat menganjurkan pada pasien perokok untuk benrhenti merokok untuk sementara waktu, selama dalam proses perawatan. Seperti pasien yang dalam masa pemsangan implan.Dapat disimpulkan kerugian yang timbul akibat kebiasaan merokok pada kesehatan gigi dan mulut:
  1. Perubahan warna gigi, gusi dan bibir.
  2. Karies pada gigi akan semakin cepat terbentuk.
  3. Penuaan dini. karena secara kontinyu tubuh menghisap candu, racun.
  4. Bau nafas jelas beraroma rokok.
  5. Berubahnya jaringan” dalam rongga mulut yang menyebabkan berbagai dampak negatif terhadap kesehatan mulut itu sendiri seperti pemicu terbantuknya karies, gusi bengkak dll.
  6. baju yang dikenakan oleh perokok lebih apek hehehehhe…
  7. kalo ada cewek/istri nya pasti ngomel-ngomel krn bikin apek rambut si-wanita.

Periodontitis, Peradangan Pada Jaringan Pendukung Gigi

DokterSehat.com – Periodontitis merupakan infeksi atau peradangan gusi serius yang melibatkan penghancuran jaringan lunak dan tulang pendukung gigi. Periodontitis dapat menyebabkan kegoyahan gigi atau bahkan kehilangan gigi. Periodontitis merupakan suatu kondisi yang sering terjadi, namun sebagian besar kasus dapat dicegah. Periodontitis biasanya merupakan akibat kebersihan mulut yang buruk. Menyikat gigi sehari-hari, flossing dengan dental floss, dan melakukan pemeriksaan gigi secara teratur dapat sangat mengurangi perkembangan yang mengarah pada terjadinya periodontitis.
Penyebab
Diperkirakan bahwa periodontitis bermula dengan adanya plak pada gigi. Plak merupakan lapisan film lengket yang terutama terdiri dari bakteri. Plak pada gigi yang merupakan sisa makanan yang dapat mengandung pati dan gula dalam makanan akan berinteraksi dengan bakteri yang ada dalam mulut. Menyikat gigi dapat menghilangkan plak. Tetapi plak dapat kembali dengan sangat cepat, biasanya dalam waktu 24 jam.
Plak yang tertinggal di gigi lebih lama dari 2 atau 3 hari dapat mengeras di bawah garis gusi menjadi karang gigi (kalkulus). Tidak seperti plak, kalkulus lebih sulit dibersihkan dengan menyikat gigi. Kalkulus juga dapat sebagai reservoir untuk bakteri. Penghilangan kalkulus dapat dilakukan dengan scaling yang dapat dilakukan oleh dokter gigi. Scaling merupakan tindakan untuk penghilangan karang gigi (kalkulus).
Plak dan karang gigi yang menempel lama pada gigi akan menyebabkan kerusakan yang semakin parah. Awalnya, plak dan kalkulus hanya dapat mengiritasi gusi (gingiva). Hal tersebut biasa dikenal dengan gingivitis. Gingivitis merupakan bentuk paling ringan dari penyakit periodontal. Tetapi peradangan yang berlangsung pada akhirnya menyebabkan terbentuknya kantong di antara gusi dan gigi yang mengandung plak, kalkulus, dan bakteri. Lama-kelamaan peradangan tersebut terus berlangsung dan berkembang hingga kebawah jaringan gusi. Sehingga infeksi tersebut dapat menyebabkan kerusakan dan kehilangan jaringan dan tulang pendukung gigi. Jika terlalu banyak tulang pendukung gigi yang hancur, gigi dapat goyah dan kemudian dapat tanggal.
Gejala
  • Tanda dan gejala dari periodontitis dapat mencakup:
  • Pembengkakan gusi
  • Gusi berwarna kemerahan, merah terang, atau keunguan gusi
  • Gusi terasa nyeri bila disentuh
  • Resesi gingiva atau gusi turun, sehingga membuat gigi tampak lebih panjang dari normal
  • Terbentuk kantong atau ruang yang berkembang di antara gigi dan gusi
  • Nanah yang keluar dari daerah antara gigi dan gusi
  • Bau mulut
  • Gigi goyah
Ada berbagai jenis, atau klasifikasi dari periodontitis. Periodontitis kronis merupakan jenis yang paling umum terjadi. Periodontitis kronis sering mempengaruhi sebagian besar orang dewasa, meskipun pada anak-anak juga mungkin terjadi. Periodontitis agresif biasanya dimulai pada masa kanak-kanak atau dewasa awal dan mempengaruhi hanya 1 sampai 2 persen dari populasi.
Kapan perlu ke dokter gigi
Tanda-tanda gusi sehat, antara lain berwarna merah jambu tegas dan pucat, konsistensinya kenyal, dengan bentuk stipling. Jika gusi tampak bengkak, merah kehitam-hitaman, dan mudah berdarah, atau menunjukkan tanda-tanda lain atau gejala dari periodontitis, segera periksa ke dokter gigi. Semakin cepat dilakukan perawatan, semakin baik kesempatan untuk mengembalikan kerusakan yang terjadi oleh karena periodontitis, serta dapat mencegah pada perkembangan penyakit yang lebih parah.
Pengobatan
Ada beberapa cara untuk mengobati periodontitis, tergantung pada tingkat keparahannya. Tujuan pengobatan periodontitis adalah untuk benar-benar membersihkan bakteri dan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Pengobatan dapat dilakukan oleh dokter gigi atau dokter gigi spesialis periodonsia. Pengobatan akan berhasil jika pasien memperbaiki pola menjaga kesehatan mulut setiap hari.
Perawatan non bedah
Perawatan non bedah yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi periodontitis, antara lain:
  • Scaling – Scaling merupakan tindakan untuk menghilangkan kalkulus dan bakteri dari permukaan gigi dan di bawah gusi. Hal tersebut dapat dilakukan oleh dokter gigi dengan menggunakan instrumen atau perangkat ultrasonik.
  • Root planing – Root planing merupakan tindakan menghaluskan permukaan akar, dan mengecilkan penumpukan kalkulus lebih lanjut.
  • Antibiotik – Dokter gigi atau dokter gigi spesialis periodonsia mungkin akan meresepkan penggunaan antibiotik topikal atau oral untuk membantu pengendalian infeksi bakteri. Antibiotik topikal umumnya menjadi pengobatan pilihan. Mereka dapat mencakup larutan kumur antibiotik atau penyisipan benang dan gel yang mengandung antibiotik dalam kantong di antara gigi dan gusi. Namun, antibiotik oral mungkin diperlukan untuk sepenuhnya menghilangkan bakteri penyebab infeksi.
Perawatan Bedah
Jika pasien memiliki periodontitis yang mungkin tidak merespon atau tidak membaik dengan perawatan non bedah dan kebersihan mulut yang baik. Pada kasus ini, pengobatan periodontitis mungkin memerlukan operasi gigi, seperti:
  • Pembedahan dengan flap (operasi pengurangan kantong gusi) – Pada prosedur ini, dokter gigi atau dokter gigi spesialis periodonsia akan membuat sayatan kecil pada gusi sehingga bagian jaringan gusi dapat diangkat kembali, memperlihatkan akar untuk skala yang lebih efektif dan planing (penghalusan). Karena periodontitis sering menyebabkan kerusakan tulang, tulang pendukung gigi mungkin akan dibentuk ulang sebelum jaringan gusi dijahit kembali pada tempatnya. Prosedur tersebut umumnya membutuhkan 1-3 jam dan dilakukan dengan anestesi lokal.
  • Cangkok jaringan lunak (Soft tissue grafts) – Ketika kehilangan jaringan gusi oleh karena penyakit periodontal, garis gusi akan turun sehingga membuat gigi tampak lebih panjang. Oleh karena hal tersebut biasanya dilakukan dengan mengambil sejumlah kecil jaringan dari langit-langit mulut. Prosedur ini dapat membantu mengurangi resesi gusi lebih lanjut, tutup akar gigi yang terbuka dapat memungkinkan penampilan yang lebih baik secara estetik.
  • Cangkok tulang (Bone grafting) – Prosedur ini dilakukan ketika periodontitis telah menghancurkan tulang sekitar akar gigi. Tulang yang akan dicangkokkan dapat berasal dari fragmen kecil dari tulang pasien sendiri atau tulang sintetik atau tulang dari pendonor. Cangkok tulang dapat membantu mencegah hilangnya gigi. Hal tersebut juga dapat menyebabkan pertumbuhan tulang baru secara alami. Cangkok tulang dapat dilakukan selama masih dimungkinkan regenerasi jaringan.
  • Regenerasi jaringan – Cara ini memungkinkan pertumbuhan kembali tulang yang telah dihancurkan oleh bakteri. Dalam satu pendekatan, dokter gigi akan menempatkan sepotong kain khusus yang biokompatibel di antara tulang dan gigi. Bahan tersebut akan mencegah jaringan yang tidak diinginkan memasuki daerah penyembuhan, memungkinkan tulang pengganti untuk tumbuh kembali.
  • Enamel matrix derivative application – Teknik lain dapat melibatkan pengolesan gel khusus ke akar gigi yang sakit. Gel tersebut mengandung protein yang sama yang ditemukan dalam pembentukan enamel gigi dan merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan yang sehat. (Sumber: MayoClinic)

Mengatasi Benjolan di Gusi

dari: Kompas.Com
 
TANYA :
Dok, pada gusi saya terdapat benjolan.  Dan benjolan ini kadang-kadang mengeluarkan darah saat menyikat gigi. Selain itu benjolan ini sering menimbulkan rasa ngilu.. Apakah benjolan ini termasuk penyakit? Apa dan bagaimana cara yang tepat untuk menanggulanginya? 

JAWAB :
Tidak dijelaskan di pertanyaan anda bagaimana konsistensi benjolannya, berapa diameternya, lokasi benjolan tepatnya di gusi sebelah mana, serta sudah berapa lama, sehingga saya agak kesulitan mengira-ngira jenis benjolan apa yang anda derita saat ini. Tapi saya akan mencoba menjelaskan, bahwa adanya benjolan di gusi anda merupakan suatu keadaan yang tidak normal pada gusi dan merupakan reaksi tubuh akibat adanya benda asing (misalnya mikroorganisme). Benjolan yang dapat timbul di gusi bermacam-macam jenisnya, antara lain:
1.    Fistula.
Merupakan reaksi radang yang timbul pada gusi, biasanya akibat adanya infeksi pada gigi yang berlubang. Diameternya hanya mencapai beberapa mm sampai 1 cm, terkadang mengeluarkan darah dan nanah.
2.    Granuloma piogenik.
Berkembang pada pasien yang memiliki kebersihan mulut yang kurang baik, adanya tambalan yang terlalu tinggi (atau tambalannya tidak baik), serta adanya karang gigi. Permukaan granuloma ini licin dan batasnya merah. Meskipun biasanya tanpa gejala, sentuhan ringan akan menimbulkan perdarahan yang banyak. Diameter benjolan ini dapat mencapai beberapa cm jika dibiarkan tanpa perawatan. Granuloma ini dapat berkaitan juga dengan ketidak-seimbangan hormon pada wanita.
3.    Granuloma sel raksasa perifer.
Berkaitan dengan suatu riwayat trauma atau iritasi. Ditandai oleh suatu pembengkakan berbatas jelas, keras, permukaannya licin atau sedikit bergranula (berbenjol-benjol) dan warnanya merah muda sampai merah-ungu tua. Diameternya mulai dari beberapa mm sampai 1 cm. Terutama terjadi pada gusi rahang bawah di bagian depan gigi geraham, dan paling sering terjadi pada wanita usia 10-40 tahun.
4.    Fibroma perifer dengan kalsifikasi.
Penyebabnya tidak pasti. Pada kasus yang sudah lanjut ditandai pembengkakan dengan konsistensi keras, berwarna merah muda, kecenderungan menyebabkan pergeseran gigi-gigi di sekitarnya. Sedangkan pada kasus yang masih dini biasanya lunak dan mudah berdarah.
5.    Perikoronitis (operkulitis).
Merupakan peradangan dari jaringan lunak di sekitar mahkota gigi yang erupsi sebagian (gigi muncul ke gusi sebagian) atau impaksi (gigi tidak dapat muncul ke gusi karena tertahan). Umumnya hal ini berkaitan dengan gigi geraham ketiga bawah yang sedang erupsi (muncul ke gusi) dalam lengkung gigi yang baik, tetapi ruangnya tidak cukup.

Jenis benjolan lainnya adalah sebagai berikut:
Karsinoma gusi, Parulis, Abses periodontal, Epulis fisuratum (hiperplasia iritasi), Fibromatosis gusi turunan, Hiperplasia gusi akibat obat, dan Edema gusi dari hipotiroidisme.

Perawatan dari seluruh benjolan di gusi yang disebutkan di atas, harus dilakukan oleh bantuan Dokter Gigi. Setelah mendapatkan perawatan dari Dokter Gigi, proses penyembuhan juga dapat dipercepat dengan menjaga kebersihan rongga mulut dengan baik.

Sebaiknya anda segera ke Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut untuk mengetahui jenis benjolan apa yang anda derita, karena tidak ada pencegahan yang dapat anda lakukan sendiri di rumah sebelum mengetahui dengan pasti jenis benjolan yang anda derita saat ini.
Namun, jika benjolan tersebut berada di gusi dekat gigi yang berlubang, serta konsistensinya lunak seperti mengandung cairan. Maka kemungkinan besar benjolan tersebut adalah fistula. Perawatan yang harus dilakukan adalah perawatan saluran akar gigi, dan anda harus segera mendatangi Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi.

Demikian, semoga bisa sedikit membantu ya.
Salam gigi sehat.

Cara Mengobati Sakit Gigi

Sakit gigi membuat kita terasa tersiksa karena sakitnya yang sangat luar biasa. Kadang di malam hari membuat kita sulit tidur dan sakitnya semakin bertambah dua kali lipat. Sakit gigi mengacu pada rasa sakit yang terjadi di daerah rahang gigi dan gusi.  Sakit gigi dapat disebabkan oleh berbagai masalah seperti gigi berlubang, gigi retak, penyakit gusi, dan sebagainya.

Info kesehatan kali ini akan memberikan cara mengobati sakit gigi dengan cara alami. Bahan-bahan alami ini sering kita jumpai tapi dapat mengobati sakit gigi kita. Diantaranya adalah sebagai berikut:

Menyembuhkan Sakit gigi dengan Kunyit
Kunyit adalah terkenal dengan sifat medis yang juga dapat mengobati masalah sakit gigi.  Ambil beberapa batang kunyit lalu dibakar.  Setelah dibakar, tumbuk hingga hancur atau menjadi bubuk halus.  Bubuk ini bisa digunakan sebagai bedak gigi.  Ini adalah obat untuk sakit gigi yang bagus.

Bawang putih
Ambil beberapa siung bawang putih segar. Kupas lalu tumbuk hingga hancur atau halus kemudian campur dengan selai kacang. Oleskan campuran tersebut pada gigi yang sakit.  Biarkan selama beberapa waktu. Ini merupakan ramuan obat yang efektif untuk sakit gigi.  Anda juga bisa mengunyah beberapa siung bawang putih untuk menghindari rasa sakit gigi.

Lada/Merica
Ambil 1 sendok teh merica bubuk dan mencampurnya dengan garam biasa.  Masukkan campuran tersebut kedalam gigi yang terasa sakit atau berlubang. Ramuan ini juga merupakan obat sakit gigi yang baik dan efektif untuk mengobati sakit gigi.

Peppermint 
Ambil 5 gram peppermint dan merebusnya dalam secangkir air dengan sedikit garam.  Anda dapat minum rebusan ini 2 kali sehari.  Ini adalah obat yang baik untuk mengobati sakit gigi.  Anda juga dapat menggunakan obat kumur mengandung ekstrak peppermint.

Asafetida 
Asafetida adalah pembunuh rasa sakit yang luar biasa.  Ambil 1/2 sdm asafetida dan mencampurnya dengan 1 sdm air jeruk lemon. Ini adalah obat yang efektif untuk sakit gigi.

Mengobati Sakit gigi dengan Bayam 
Ambil beberapa daun segar dari bayam dan mengunyahnya.  Ini membantu untuk membuat gusi yang kuat karena merupakan pengobatan alami untuk sakit gigi.

Mengobati Sakit gigi dengan Mentimun  
Mentimun adalah cara terbaik untuk mengurangi rasa sakit gigi.  Ambil mentimun lalu potong iris-iris. Masukkan potongon mentimun tersebut kebagian gigi yang terasa sakit. Hal ini juga memberikan efek dapat menghilangkan sakit gigi.  Ini adalah salah satu pengobatan alami terbaik untuk sakit gigi.

Mengobati Sakit gigi dengan Es Batu
Es memiliki beberapa sifat mati rasa.  Ambil es batu dan gosokkan pada area yang terasa sakit selama beberapa menit. Rasa sakit akan berkurang karena sangat baik dalam menekan rasa sakit pada ujung saraf.  Hal ini sangat membantu pengobatan untuk sakit gigi.  Anda juga bisa mengunyah es batu di sisi mulut yang sakit.

Sakit gigi dan Diet 
Diet mempunyai peran penting dalam kesehatan gigi.  Kondisi gigi tergantung pada makanan yang kita makan.  Dengan diet yang tepat, gigi dan tulang rahang dapat dibuat lebih keras dan lebih sehat.

Hal yang dihindari
Asupan gula harus dibatasi karena dapat memberikan dampak infeksi pada gigi.  Asupan makanan ringan sering berbahaya bagi kesehatan gigi, oleh karena itu harus dihindari.

Itulah tadi beberapa cara mengobati sakit anda dan semuanya menggunakan bahan alami yang mudah anda temukan. Baca juga info kesehatan lainnya mengenai manfaat pisang untuk kecantikan.

Mana yang Lebih Menyiksa, Sakit Gigi atau Sakit Gusi?

Putro Agus Harnowo - detikHealth

Jakarta, Sakit gigi dan sakit gusi terkadang susah dibedakan karena sama-sama terjadi di dalam mulut. Tapi secara umum, penyebab kedua penyakit ini sangat berbeda. Kedua penyakit ini sama-sama dapat menyebabkan nyeri tak tertahankan. Manakah di antara kedua penyakit ini yang lebih menyakitkan?

Sakit gigi hampir selalu disebabkan oleh nyeri saraf. Penyebab paling umum sakit gigi adalah lubang pada gigi yang disebut karies gigi. Sakit gigi juga dapat disebabkan oleh penyebab lain seperti gigi longgar, erosi gusi dan infeksi kanal akar gigi.

Karies adalah kerusakan gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Penyebabnya adalah bakteri tertentu yang memproduksi asam laktat dari hasil fermentasi karbohidrat seperti sukrosa, fruktosa, dan glukosa.

"Gigi berlubang harus segera ditangani oleh dokter gigi agar tidak berkembang menjadi parah sehingga harus dicabut atau bahkan menyebabkan infeksi berbahaya. Dokter gigi akan mengebor lubang untuk membersihkan kerusakan kemudian menambalnya," kata dr Emily A. Kane, ketua Alaska Association of Naturopathic Physicians seperti dilansir dremilykane.com, Jumat (24/8/2012).

Gigi longgar juga dapat terasa sangat menyakitkan saat mengunyah makanan. Penyebab gigi longgar biasanya adalah penyakit gusi, bisa juga disebabkan oleh kecelakaan atau benturan. Gigi yang sedikit goyang masih dapat diperkuat dengan menambatkan ke gigi di dekatnya. Sedangkan gigi yang goyang ke segala arah harus dicabut.

Gusi yang mengalami erosi akan terbuka akarnya sehingga jadi sensitif terhadap makanan dan minuman panas, dingin juga asam. Erosi gusi bisa disebabkan karena menyikat gigi terlalu keras serta penyakit gusi. Karena berlangsung secara bertahap untuk waktu yang lama, erosi gusi lebih umum dialami orang yang berusia di atas 40 tahun.

Kanal akar gigi yang terinfeksi bisa jadi sangat menyakitkan. Rasa nyeri yang dialami bisa menyebar ke daerah lain di wajah dan tengkorak. Tubuh mempertahankan diri dari infeksi sehingga menyebabkan peradangan. Terkadang nanah bisa masuk ke dalam akar gigi dan menetap di dalam rahang selama bertahun-tahun sehingga menyebarkan bakteri ke dalam aliran darah terus menerus.

"Penyakit gusi tidak selalu menyebabkan sakit gigi meskipun juga disebabkan oleh infeksi. Penyakit ini sangat umum dan merupakan penyakit menular yang paling umum dijumpai di Amerika Serikat setelah flu. Tingkat infeksi yang dialami meningkat seiring pertambahan usia, sehingga menjadi penyebab utama gigi tanggal pada orang dewasa," kata dr Kane.

Tahap pertama penyakit gusi adalah gingivitis atau radang gusi yang disebabkan oleh endapan lengket bakteri, lendir dan partikel makanan. Endapan tersebut disebut 'plak' atau 'tartar'. Penumpukan plak di sekitar gigi dan garis gusi mengiritasi gusi menyebabkan perdarahan hingga akhirnya menyebabkan infeksi.

Akumulasi plak juga akan melebarkan jarak antara gusi dan gigi sehingga membentuk rongga seperti kantong. Kantong ini akan mengumpulkan sisa-sisa makanan, menyebabkan gusi berdarah dan membuat gigi goyang. Kumpulan gejala ini disebut dengan penyakit periodontal.

Dari paparan dr Kane di atas, jelas diketahui bahwa sakit gigi lebih menyakitkan dibanding sakit gusi. Meskipun demikian, sakit gusi bisa memicu perkembangan sakit gigi. Jadi menjaga kesehatan gusi juga penting demi kesehatan gigi.


(pah/ir)

Periodontitis, Bukan Pendarahan Gusi Biasa

Kata “periodontitis” berasal dari peri (“sekitar”), odont (“gigi”) dan itis (“peradangan”). Periodontitis adalah radang gusi (gingivitis) parah di mana peradangan gusi meluas hingga ke struktur pendukung gigi.

Peradangan tersebut disebabkan oleh infeksi bakteri  yang berkembang biak pada plak dan tartar yang terbentuk di antara gigi dan gusi, yang kemudian menyebar ke tulang di bawah gigi sehingga mempengaruhi  jaringan yang mengelilingi dan mendukung gigi.

Dokter gigi atau dokter spesialis periodonti (biasa disebut periodontis) mendiagnosis periodontitis dengan memeriksa jaringan gusi lunak di sekitar gigi melalui uji klinis dan radiografi (rontgen gigi).

Gejala
Periodontitis pada awalnya tidak menyakitkan penderitanya, namun pada tahap lanjut bisa membuat gigi-gigi mudah lepas. Infeksi bakteri menggerus tulang tempat berpijak gigi dan melemahkan perlekatannya. Selain karies gigi, periodontitis adalah penyebab umum kehilangan gigi pada orang dewasa.

Periodontitis memiliki gejala yang sangat sedikit sehingga banyak pasien yang baru berobat setelah penyakit itu berkembang secara signifikan. Gejala yang dapat timbul antara lain:
  • Gusi memerah atau berdarah saat menyikat gigi atau menggigit makanan keras (jambu biji, misalnya)
  • Gusi sering membengkak
  • Halitosis atau bau mulut, dan rasa getir terus-menerus dalam mulut
  • Resesi gingiva, sehingga gigi tampak memanjang. (Ini juga dapat disebabkan karena menyikat gigi terlalu keras atau menggunakan sikat gigi terlalu kaku)
  • Lubang dalam di antara gigi dan gusi
  • Gigi longgar, pada tahap lanjut (meskipun hal ini mungkin terjadi karena alasan lain)
Penyebab
Penyebab utama dari periodontitis adalah kebersihan mulut yang buruk , misalnya karena jarang menggosok gigi.  Nikotin juga merupakan faktor risiko. Perokok lebih berisiko terkena periodontitis dibandingkan non-perokok.  Diabetes yang kurang terkontrol dapat memperparah penyakit ini.

Pengobatan
Tujuan pengobatan periodontitis adalah membersihkan plak dan tartar, mengurangi peradangan, menghilangkan lubang jika ada, dan mengatasi kerusakan pada gusi dan gigi.  Pembedahan mungkin diperlukan untuk mengoreksi lubang gusi dan menguatkan gigi yang goyah. Dokter gigi  Anda mungkin terpaksa harus mencabut gigi agar penyakitnya tidak bertambah buruk dan menyebar ke gigi-gigi di sekitarnya.

17.128 Warga Medan Alami Aangguan Gigi dan Gusi

Sabtu, 26 Januari 2013 12:31

Starberita - Medan, Sebanyak 17.128 warga Medan mengalami empat jenis gangguan gigi dan gusi. Empat jenis gangguan gigi dan gusi diantaranya gingivitis (gusi meradang), periodontal (radang jaringan penyangga gigi), pulpitis (pulpa gigi bagian dalam) dan periapikal (infeksi gigi).
Menurut Dokter Gigi Atma Wijaya menjelaskan, satu persatu mengenai keempat jenis penyakit gusi dan gigi itu. Kata dia, gingivitis merupakan gusi meradang dan mudah berdarah yang disebabkan kekurangan vitamin C.

“Pada ibu hamil, gingivitis bisa semakin memburuk karena disebabkan oleh perubahan hormonal, ditambah lagi kurangnya menjaga kebersihan mulut karena wanita hamil sering merasa mual di pagi hari. Gejala gingivitis ini terjadi ketika menggosok gigi atau makan, gusi seringkali berdarah,” katanya.

Sedangkan periodontal hanya terjadi apabila plak dibiarkan menumpuk pada permukaan gigi, terutama pada permukaan yang berbatasan dengan gusi. “Bakteri pada plak akan mengeluarkan racun yang merangsang gusi sehingga timbul radang gusi. Makin lama, proses radang akan menjalar sepanjang akar gigi dan merusak jaringan pengikat akar gigi dan tulang alveoli,” jelas Atma.

Pada penderita periodontal  tidak ada rasa sakit sebagai pertanda adanya radang, tetapi proses penyakit dapat berjalan bertahun-tahun lamanya tanpa disadari oleh penderita. Akhirnya gigi menjadi goyah dan mengganggu di waktu mengunyah sehingga perlu dicabut.

Sementara pulpitis adalah peradangan yang terjadi pada pulpa gigi sehingga menimbulkan rasa nyeri.“Penyebab utamanya karena adanya pembusukan gigi. Dan mendiagnosa pulpitis ini harus berdasarkan penyebab, gejala, dan hasil pemeriksaan fisik,” ungkapnya.

Sedangkan abses periapikal, adalah pengumpulan nanah yang telah menyebar dari sebuah gigi ke jaringan di sekitarnya, biasanya berasal dari suatu infeksi.“Biasanya gejala nya seperti gigi terasa sakit, bila mengunyah juga timbul nyeri. Kemungkinan ada demam disertai pembengkakan kelenjar getah bening di leher. Jika sangat berat, di daerah rahang terjadi pembengkakan,” ungkapnya     
    
Diakuinya, gigi adalah bagian tubuh yang cukup penting bagi manusia. Oleh karena sangat penting sekali untuk merawat gigi dengan baik dan benar sehingga gigi selalu sehat dan tampak indah.“Rajinlah menggosok gigi minimal dua kali sehari, setiap enam bulan minimal sekali periksa gigi ke dokter gigi, jangan sering makan terlalu manis, panas dan dingin, serta banyak mengonsumsi buah-buahan,”katanya.(ULF/MBB)

Obat Sakit Gigi Tradisional Alami Paling Ampuh

Macam-macam obat sakit gigi tradisional yang ampuh dan paling mujarab. Sakit gigi memang bukan penyakit mematikan, tapi sangat mengerikan. Ketika putus cinta orang berkata, lebih baik sakit gigi daripada sakit hati. Tapi kalau mereka merasakan sakit gigi pasti berkata lain "Lebih baik sakit hati daripada sakit gigi".

Nah, bagi Anda yang sedang merasakan nikmatnya sakit gigi tidak perlu khawatir karena berikut ini akan saya berikan resep obat sakit gigi tradisional, alami dan mujarab.

1. Mengobati Sakit gigi dengan bunga matahari.

- Bahan: Bunga matahari (60 gram), Jahe (5 gram), dan air (600 cc).
- Cara pengobatan: Bahan direbus dengan 600 cc air hingga tersisi 300cc air. Kemudian airnya disaring dan diminum sewaktu masih hangat. Lakukan setiap hari sampai gigi tidak terasa sakit.

2. Daun Inggu Kering

- Bahan: Daun inggu kering (2-4 gram), air (2 gelas).
- Cara pengobatan: Rebus daun inggu kering dalam 2 gelas air hingga mendidih. Saring airnya setelah dingin, airnya digunakan untuk kumur beberapa kali.

3. Minyak tempurung kelapa

- Bahan: Tempurung kelapa yang sudah dibelah, Kapas secukupnya
- Cara pengobatan: Ambil tempurung kelapa lalu dibakar sampai keluar minyaknya. Ambil minya tempurung kelapa tersebut dengan kapas. Lalu tempelkan ke gigi yang sakit. Niscaya dalam beberapa menit sakit gigi Anda akan hilang.

4. Menyembuhkan Karang gigi

- Bahan: Biji asam jawa (secukupnya)
- Cara pengobatan: Sangrai biji asam jawa secukupnya, kemudian ditumbuk hingga halus. Gosokkan ke gigi yang berlubang dengan kain atau sikat gigi.

5. Mencegah dan mengobati kerusakan gigi

- Bahan: Biji jarak cina (1 butir), air (1 gelas)
- Cara pengobatan: Biji jarak cina ditumbuk halus, kemudian seduh dengan air panas dan dinginkan. Gunakan airnya untuk kumur-kumur.

Gambar Bahan Obat Sakit Gigi Tradisional
Batok Kelapa
Tempurung Kelapa - Obat Sakit Gigi

Daun Inggu
Daun Inggu - Obat Sakit Gigi

Asam Jawa
Asam Jawa - Menghilangkan Karang Gigi

Biji Jarak
Biji Jarak - Obat Sakit Gigi

Bunga Matahari
Bunga Matahari - Obat Sakit Gigi
Posted by Lukas Gentara

Cara Mengobati Gusi Bengkak dan Gusi Berdarah

Gusi bengkak dan gusi berdarah merupakan salah satu penyebab sakit gigi selain gigi berlubang. Peradangan pada gusi umumnya disebabkan karena kekurangan vitamin, reaksi alergi, penyakit gula, efek obat-obatan tertentu atau leukemia.

Radang gusi merupakan pertanda adanya gangguan yang lebih serius. Gejalanya bisa berupa tanda merah yang mengelilingi leher gigi, kemudian terjadi pendarahan pada gusi.

Ramuan tradisional untuk mengobati gusi berdarah adalah dengan tanaman bayam duri.

Caranya, ambil segenggam bayam duri, kemudian dibakar dengan alas genteng. Jangan sampai jadi abu. Setelah itu ditumbuk hingga halus di atas genteng tadi. Ramuan ini dipakai seperti salep, dengan cara dioleskan pada gusi yang berdarah.

Cara mengobati gusi bengkak atau radang gusi (Ginggivitis dan Pyorrhoeae):

1. Kulit Andong dan Garam

- Bahan: Kulit tanaman andong secukupnya dan garam secukupnya.
- Cara pengobatan: Cuci kulit Andong, kemudian dikikis dan diberi garam sedikit. Ramuan tersebut dioleskan pada gusi yang sakit.

2. Daun Krokot

- Bahan: Daun krokot (200 gram) dan air (3 gelas)
- Cara pengobatan: Cuci krokot, kemudian direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa satu gelas. Setelah dingin, minum airnya sekaligus.

3. Gambir dan Empu Kunyit

- Bahan: 3 potong gambir, setengah jari empu kunyit dan 2 gelas air.
- Cara pengobatan: Gambir dan empu kunyit diiris tipis-tipis. Rebus dengan dua gelas air hingga tersisa satu gelas. Air tersebut dipakai untuk kumur-kumur. Lakukan hal ini 3 kali sehari.


Bayam Duri
Bayam Duri untuk gusi berdarah

Tanaman andong
Tanaman andong mengobati gusi bengkak

Daun Krokot
Daun Krokot untuk gusi bengkak

Gambir
Gambir obat radang gusi

Empu Kunyit
Empu Kunyit mengobati radang gusi

Posted by Lukas Gentara

Obat alami sakit gigi berlubang dan gusi bengkak

Cara tradisional dan herbal alami yang ampuh untuk mengobati sakit gigi berlubang maupun gusi bengkak ternyata mudah untuk dilakukan. Berdasarkan pengalaman yang pernah saya ceritakan pada halaman bagaimana Memulai hidup sehat alami tanpa bergantung pada obat kimia dimana saya cerita bahwa sakit gigi merupakan sakit yang dulu sering saya derita dan sekarang sukur sudah jarang sekali kambuh dan kalau kambuh hanya sebentar, yang sering belum dikasih obat sudah sembuh sendiri.
Obat sakit gigi alami paling ampuh yang saya gunakan yaitu :

1.  Minyak cengkeh

Minyak cengkeh digunakan mengobati sakit gigi yang berlubang.

Cara menggunakannya ;

Ambil (cuil ) sedikit kapas kira kira cukup untuk dimasukkan pada lubang gigi. celupkan potongan kapas pada minyak cengkeh asal basah saja dengan jepit kapas atau lidi yang dilipat dua. Jangan sampai terlalu basah atau menetes minyaknya, jika terlanjur peras dikit kapas biar ga netes. Jika kapas terlalu basah yang dikhawatirkan akan menetes dalam mulut sebelum sampai masuk pada gigi yang berlubang. Wahh kalo sampe kejadian rasanya ga uenak ( getar istilah jawanya ) dan panas. bagi yang sensitif akan menimbulkan luka pada kulit atau gusi yang terkena minyak tersebut. Hal ini dialami sendiri oleh istri saya. Inginnya ngobati sakit gigi malah timbul sakit lain.

Jadi hati hati dalam proses perjalanan kapas berminyak menuju lubang yang dituju. Kalau mau aman minta tolong dengan orang lain disekitar kalau ada, kalau ga ada lakukan sendiri dengan cara menghadap cermin, buka mulut lebar-lebar dan pastikan cahaya ruangan cukup sehingga tampak jelas sasaran yang dituju ( lubang gigi kelihatan dengan jelas ) kalau dah siap maka luncurkan kapas berminyak tepat pada lubang gigi. Jangan lupa berdoa dulu sebelum melakukannya.

Minyak cengkeh dapat diperoleh atau dibeli di toko jamu/apotik terdekat

2.  Bawang Putih

Obat sakit gigi alami lainnya yaitu menggunakan bawang putih dimana bawang putih mengandung antiseptik alami. Cara ini bisa untuk mengobati sakit gigi berlubang dan gusi bengkak.

Cara membuat bawang putih sebagai obat sakit gigi alami

Ambil satu siung bawang putih lalu kupas kulitnya dan haluskan. Haluskan pake manual ja jangan pake blender biar mudah nyarinya. kalo pake blender nanti susah nyari hasilnya soale bawang yang diblender cuma satu siung, he he... lanjut setelah dihaluskan lalu dikumpulin dan dicampur dengan garam dapur lalu aduk sampe rata, bisa juga pake garam kasar tapi dihaluskan bareng ma bawang putihnya.

Cara Memakainya

Masukkan pada gigi yang berlubang ataupun oleskan pada gusi yang bengkak. Mengenai rasanya yaitu sedikit panas dan juga gimanaaa gitu terasa dilidah. tapi ini ampuh dan alami. ga uenak dikit gapapalah... Tahan sampai nyeri pada gigi reda dan waktunya relatif. maksudnya kalau masih pertama kali dan masih terbi`sa memakai obat kimia biasanya agak lama. tapi kalo yang da lama cerai dengan obat kimia jika pake cara ini cepat hasilnya dan ga mudah kambuh.

Sebenarnya masih banyak model atau cara alami yang dapat mengobati sakit gigi tapi menurut saya dua cara tersebut dah paling ampuh dan terbukti pada saya dan keluarga. Moga jodoh (cocok) juga bagi sobat sekalian.

Jika sahabat sekalian menginginkan obat sakit gigi siap pakai yang ampuh, saya merekomendasikan untuk memakai  SG – Ampuh & Cepat Menyembuhkan Sakit Gigi. Obat ini terbuat dari bahan alami dan harganya sangat terjangkau.

Demikian sudah kiranya saya mengulas tentang cara alami mengobati sakit gigi, alangkah baiknya sebelum terjadinya sakit gigi kita melakukan pencegahan gigi berlubang karena gigi berlubang merupakan penyebab utama timbulnya sakit gigi. Ada juga cara lain yang dapat untuk menghidari sakit gigi yaitu dengan menambal atau mencabut gigi berlubang yang kita punya. Dan untuk mengatasi masalah gusi berdarah tapi giginya tidak sakit silahkan baca artikel bagaimana cara mengatasi gusi berdarah tanpa ada sakit gigi. 

Sebelum Bleaching, Pastikan Gigi dan Gusi Sehat

Ningsih, 17, salah satu siswa di SMK di Solo kadang merasa kurang percaya diri. Meskipun dari penampilan fisiknya, orang menyebutnya cantik tapi dia kerap malu karena salah satu gigi depannya agak sedikit berwarna kuning.

Rencananya, setelah lulus sekolah, Ningsih ingin mendaftar sekolah pramugari. Untuk itu, saat ini dia sedang berusaha sedikit demi sedikit memutihkan giginya itu.

Kasus yang dialami Ningsih mungkin hanya salah satu dari sekian banyak orang yang berharap memiliki gigi putih cemerlang. Siapa sih orang yang tidak ingin punya gigi yang menawan? Sebagian masyarakat bahkan rela merogoh kocek demi gigi yang lebih putih.

Menurut dokter gigi dari Rumah Sakit Islam Surakarta (RSIS), Tri Iswati, secara umum warna gigi normal putih dan cenderung kekuningan. Perubahan warna itu, kata Iswati, dipengaruhi beberapa fakor. Pertama, makanan atau minuman seperti teh, kopi dan minuman bersoda. Kedua, merokok. Kandungan nikotinnya dapat menyebabkan warna hitam pada gigi.

Ketiga, benturan yaitu kematian saraf gigi yang membuat warna gigi menjadi hitam. Keempat, pemakaian antibiotik jangka panjang bisa berdampak gigi cenderung berwarna abu-abu. Kelima, faktor penuaan atau usia.

“Email yang semakin tipis membuat gigi kelihatan lebih kuning dibanding ketika masih muda,” kata Iswati saat ditemui Espos di RSIS, Sabtu (29/12) lalu.

Pernyataan senada disampaikan dokter gigi di Klinik Gigi dan Mulut Mecadita, Katarina Lita. Lita menuturkan perubahan warna gigi bisa karena faktor eksternal dan internal. Yang termasuk faktor eksternal adalah pengaruh dari makanan dan minuman seperti rokok, kopi dan teh.

“Kalau internal itu bisa karena minum obat-obatan antibiotik, gigi yang sudah dirawat syarafnya dapat berubah warna,” tambah Lita.

ika menghendaki warna gigi lebih putih, Iswati dan Lita menyebutkan seseorang dapat melakukan pemutihan gigi atau bleaching atau whitening.
 
Iswati mengemukakan pemutihan gigi merupakan upaya memutihkan atau mencerahkan gigi. Pemutihan gigi ini termasuk ranah kosmetik di bidang kedokteran gigi.

Pemutihan gigi dapat dilakukan jika perawatan gigi dasar sudah ditempuh misalnya gigi yang berlubang sudah ditambal, sisa-sisa akar gigi dicabut, karang gigi dan radang gusi dibersihkan.

“Kondisi gigi dan gusi sehat, baru bisa dilakukan bleaching,” kata Iswati.

Lita menyebutkan karang gigi harus dibersihkan terlebih dulu.  Jika gigi tidak bersih, kerja pemutihan gigi terganggu. Biaya untuk membersihkan karang gigi bervariasi Rp200.000-Rp300.000, tergantung banyaknya karang gigi.

Memilih
Untuk memutihkan gigi, ada dua cara yang bisa ditempuh yaitu in office bleaching dan home care bleaching.

In office bleaching dilakukan dokter gigi di klinik dengan memakai bahan hidrogen peroksit konsentrasi 30-35%. Aktivasi bisa menggunakan sinar laser dengan gelombang tertentu dan ada pula yang tidak memerlukan penyinaran.

Home care bleaching dilakukan sendiri oleh pasien di rumah. Pasien akan menerima satu kit yang berisi gel, sendok bleaching yang dibuat sesuai gigi pasien. Dokter akan men-training pasien cara memakainya,” terang Iswati.

Makanan Ini Sehatkan Gigi & Gusi


Niken Anggun Nurani - Okezone 
 MAKAN permen biasanya dikaitkan dengan kesehatan gigi. Kandungan gula di dalamnya memang dapat merusak lapisan gigi kita. Namun, permen dan makanan ini ternyata dapat membantu menjaga kesehatan gigi Anda.

Makanan-makanan dan minuman yang pernah dianggap buruk bagi gigi dan mulut sebenarnya dapat meningkatkan kebersihan gigi Anda. Permen kenyal yang menyerupai permen karet (biasa disebut gummy bear), ternyata dapat membantu menjaga kesehatan gigi dan gusi Anda, demikian yang dilansir Sheknows.

Permen gummy

Sebuah studi yang diterbitkan oleh Kesehatan BMC Oral pada 2008 menemukan bahwa anak yang makan permen gummy bear tiga kali sehari memiliki plak yang sedikit pada gigi dan bakteri dalam mulut mereka. Bukan berarti Anda harus memberikan anak permen terus-menerus. Namun dalam jumlah yang tepat, permen kenyal ini dapat meningkatkan kesehatan gigi mereka.

Kopi

Minuman berkafein pada pagi hari sebenarnya cukup baik untuk kesehatan gigi Anda. Trigonelina, salah satu bahan utama dalam kopi, bekerja untuk membantu mencegah erosi, dan kerusakan gigi dengan memberikan lapisan pelindung pada gigi Anda. Dia juga bekerja untuk menjaga rongga penyebab bakteri menempel pada gusi dan gigi Anda. Untuk menghindari noda dan bau mulut, gosok gigi dan mulut setelah Anda meminumnya.

Anggur merah

Seperti kopi, terlalu banyak minum anggur merah bisa menodai gigi. Para peneliti telah menemukan bahwa anggur merah mencegah peradangan yang disebabkan oleh periodontal gusi atau penyakit lainnya. Studi dilakukan di Italia juga telah menunjukkan bahwa bahan kimia dalam anggur merah yang disebut proantosianidin memiliki sifat antioksidan kuat yang bekerja untuk mencegah bakteri menempel pada ludah dan gigi, yang dapat menyebabkan kerusakan gigi.

Keju dan yoghurt

Keju memiliki sifat yang sama seperti susu dan produk susu lainnya, seperti yoghurt yang dapat menimbulkan sifat kalsium sekira gigi yang bekerja untuk melindungi enamel dan melawan bakteri. Studi di Belanda menemukan bahwa anak yang makan sepotong keju lima gram setelah sarapan setiap hari selama dua tahun memiliki gigi yang lebih sehat. Yogurt bekerja untuk Anda dengan bakteri sehat dan melawan diri hal-hal buruk yang dapat menyebabkan penyakit gusi. (ina)
(tty)

Waspada, Karang Gigi Rusak Gusi Anda


Niken Anggun Nurani - Okezone 
KARANG gigi menjadi salah satu masalah kesehatan gigi yang banyak ditemui. Kurangnya kesadaran untuk menjaga kebersihan gigi menjadi salah satu penyebab karang gigi.

Pentingnya menggosok gigi dua kali sehari ternyata memang memberikan efek yang bermanfaat bagi kesehatan gigi. Manfaat yang bisa Anda dapatkan adalah mencegah timbulnya karang gigi yang merusak kesehatan rongga mulut.

"Banyak yang tidak tahu bahwa karang gigi tumbuh akibat kurangnya kesadaran menjaga kebersihan gigi. Sisa makanan yang tertinggal akan menumpuk dan menimbulkan karang gigi. Karang gigi ini tumbuh pada daerah sekitar gusi. Jika dibiarkan dapat membuat gigi Anda radang," ungkap Drg. Irma Prihatiani, saat ditemui Okezone di klinik Himmah Husada Karya Utama, Rangkasbitung, Banten, Senin (24/12/2012).
Drg. Irma menambahkan, banyak pasien rata-rata memeriksakan kesehatan gigi mereka setelah timbul rasa sakit yang mengganggu.

"Tidak heran memang, masyarakat banyak yang acuh tak acuh terhadap kesehatan rongga mulut mereka. Setelah terasa sakit, pasti baru datang ke dokter gigi untuk diobati dan dibersihkan dari karang gigi," jelasnya.

Karang gigi yang menumpuk bisa menyebabkan radang pada gusi, karena karang gigi memang merusak gusi. Jika dibiarkan, karang akan menyerang daerah lunak gusi dan menimbulkan radang, bengkak, yang lebih parah adalah adanya infeksi. Jika tidak segera diobati, radang ini bisa mempengaruhi kesehatan Anda yang lain. Kita tahu bahwa infeksi pada gusi sering dikaitkan dengan komplikasi penyakit, seperti kardiovaskular akibat dari masuknya bakteri lewat darah yang disebabkan oleh kerusakan pada gusi.
(tty)
 

Obat Sakit Gigi Tradisional Untuk Gigi Berlubang dan Gusi Bengkak

Cara tradisional serta herbal yang mujarab untuk menangani sakit gigi berlubang ataupun gusi bengkak nyatanya amat gampang untuk dikerjakan. karenanya ada jalan keluar ini, maka untuk menyembuhkan sakit gigi tak perlu dengan obat-obatan yang memiliki kandungan zat kimia, yang umumnya mempunyai dampak samping untuk pemakainya. untuk anda yang tengah melacak jalan keluar untuk obat sakit gigi, gigi berlubang serta gusi bengkak, silakan baca sampai akhir. semoga saja dengan langkah tersebut sakit anda jadi pulih. 

obat sakit gigi alami/herbal yang kerap dipakai yakni : 

1. bawang putih 
tak hanya dipakai bumbu dapur, bawang putih juga dapat dipakai sebagai obat sakit gigi dikarenakan didalamnya memiliki kandungan antiseptik alami. langkah ini dapat untuk menyembuhkan sakit gigi berlubang serta gusi bengkak. 

langkah meracik bawang putih sebagai obat sakit gigi alami/herbal : 

ambillah satu siung bawang putih lantas kupas kulitnya serta haluskan. haluskan pakai manual ja janganlah pakai blender agar gampang nyarinya. jika pakai blender kelak sulit cari akhirnya soale bawang yang diblender hanya satu siung, he he... lanjut sesudah dihaluskan lantas dikumpulin serta digabung dengan garam dapur lantas aduk sampai rata, dapat juga pakai garam kasar namun dihaluskan bareng ma bawang putihnya. 

langkah memakainya : 

masukkan pada gigi yang berlubang maupun berikan pada gusi yang bengkak. tentang terasa yakni sedikit panas serta juga gimanaaa gitu merasa dilidah. namun ini ampuh serta alami. gak enak dikit gapapalah, namanya juga obat... tahan hingga nyeri pada gigi reda serta waktunya relatif. maksudnya bila tetap pertama kali serta tetap punya kebiasaan menggunakan obat kimia umumnya agak lama. namun jika yang da lama cerai dengan obat kimia bila pakai langkah ini cepat akhirnya serta gak gampang kambuh. 

sesungguhnya ada banyak jenis atau langkah alami yang bisa menyembuhkan sakit gigi namun cara itu telah ampuh serta dapat dibuktikan bisa menyingkirkan sakit gigi. moga jodoh ( pas ) juga untuk sahabat sekalian.

2. Mengobati Sakit gigi dengan bunga matahari.
Bunga matahari untuk obat sakit gigi alami


Alternatif lain untuk mengobati sakit gigi dengan bahan alami atau tradisional adalah dengan bungan matahari (Helianthus annuus L). Tapi bunga matahari ini tidak hanya untuk sakit gigi saja. Menurut Dr Setiawan Dalimarta, penulis tumbuhan obat dan juga ketua Bidang Pelayanan Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (Sentra P3T) DKI Jakarta, seluruh bagian bunga matahari ternyata memiliki khasiat obat. Katanya, “Bunganya bisa untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan mengurangi nyeri atau bersifat analgesik. Misalnya, untuk mengurangi sakit kepala, sakit gigi, nyeri menstruasi, atau nyeri lambung.

Sementara untuk obat sakit gigi ada takaran dan juga campurannya. berikut adalah rinciannya.
- Bahan: Bunga matahari (60 gram), Jahe (5 gram), dan air (600 cc).
- Cara pengobatan: Bahan direbus dengan 600 cc air hingga tersisi 300cc air. Kemudian airnya disaring dan diminum sewaktu masih hangat. Lakukan setiap hari sampai gigi tidak terasa sakit.
3. minyak cengkeh 
Minyak Cengkeh untuk obat sakit gigi alami
minyak cengkeh dipakai menyembuhkan sakit gigi yang berlubang. 
langkah memakainya ; 
ambillah ( cuil ) sedikit kapas kurang lebih cukup untuk dimasukkan pada lubang gigi. celupkan potongan kapas pada minyak cengkeh asal basah saja dengan jepit kapas atau lidi yang dilipat dua. jangan sempat terlampau basah atau menetes minyaknya, bila terlanjur peras dikit kapas agar gak netes. bila kapas terlampau basah yang di kuatirkan dapat menetes didalam mulut sebelum saat hingga masuk pada gigi yang berlubang. wahh jika sampai perihal terasa gak uenak ( getar arti jawanya ) serta panas. untuk yang peka dapat menyebabkan luka pada kulit atau gusi yang terkena minyak tersebut. perihal ini dihadapi sendiri oleh istri saya. inginnya ngobati sakit gigi jadi timbul sakit lain. 
lantas hati hati didalam sistem perjalanan kapas berminyak menuju lubang yang dituju. bila akan safe minta tolong dengan orang lain di sekitar bila ada, bila tak ada kerjakan sendiri dengan langkah menghadap cermin, buka mulut lebar-lebar serta yakinkan sinar ruangan cukup hingga terlihat jelas tujuan yang dituju ( lubang gigi terlihat dengan jelas ) bila dah siap maka luncurkan kapas berminyak pas pada lubang gigi. janganlah lupa berdoa dulu sebelum saat mengerjakannya. ( mesti ) 
minyak cengkeh bisa didapatkan ( dibeli ) di apotik atau toko jamu tradisional. 
alangkah sebaiknya sebelum saat berlangsungnya sakit gigi kita lakukan pencegahan gigi berlubang dikarenakan gigi berlubang adalah pemicu utama munculnya sakit gigi. perihal ini amat mutlak untuk yang giginya tetap utuh ataupun untuk yang mempunyai gigi berlubang agar lubangnya tidak makin kronis serta tidak berlangsung lubang pada gigi yang lain. ada juga langkah lain yang bisa untuk menghidari sakit gigi yakni dengan menambal atau mencabut gigi berlubang yang kita mempunyai. 
barangkali ini saja yang dapat saya bagikan untuk anda yang tengah sakit gigi atau yang akan menjaga giginya.

10075 Perempuan Menderita Penyakit Gigi dan Gusi

Medan-andalas Sepanjang tahun 2012, sebanyak 17.128 orang di Medan menderita penyakit gangguan gigi dan gusi. Dari data yang dirangkum di Dinas Kesehatan Medan tersebut, menyebutkan sekitar 10.075 orangnya adalah perempuan.

Menurut Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas kesehatan Kota Medan Endang Mardianti gangguan gigi termasuk dalam 10 penyakit terbesar di kota Medan. Penderita gingivitis dan penyakit periodental sebanyak 8007 orang dengan jumlah penderita lelaki sebanyak 3.361 orang dan 4.646 orang penderita perempuan.

Sedangkan penderita penyakit pulpa dan jaringan periapikal berjumlah 9.121 orang, dimana penderita lelaki berjumlah 3692 orang dan penderita perempuan berjumlah 5.429 orang.

"Agar terhindar dari penyakit gigi dan gusi ini, sebaiknya warga rajin menggosok gigi minimal dua kali sehari. Selain itu setiap enam bulan minimal sekali periksa gigi ke dokter gigi. Kita juga jangan sering makan terlalu manis, panas dan dingin, serta banyak mengkonsumsi buah-buahan,’’ujar Endang kepada wartawan, kemarin.

Terpisah, drg Atma Wijaya menjelaskan gangguan gigi dan gusi memang rentan pada perempuan.

Apalagi pada ibu hamil, gangguan gingivitis (gusi meradang dan mudah berdarah yang disebabkan kekurangan vitamin C) bisa semakin memburuk karena disebabkan oleh perubahan hormonal, ditambah lagi kurangnya menjaga kebersihan mulut karena wanita hamil sering merasa mual di pagi hari. "Gejala gingivitis ini terjadi ketika menggosok gigi atau makan, gusi seringkali berdarah," ujarnya.

Selain gangguan gingivitis, gangguan gigi dan gusi lainnya yang sering dialami adalah penyakit periodental, hanya terjadi apabila plak dibiarkan menumpuk pada permukaan gigi, terutama pada permukaan yang berbatasan dengan gusi.

"Bakteri pada plak akan mengeluarkan racun yang merangsang gusi sehingga timbul radang gusi. Makin lama, proses radang akan menjalar sepanjang akar gigi dan merusak jaringan pengikat akar gigi dan tulang alveoli," jelas Atma.

Pada penderita periodontal ini, imbuhnya, tidak ada rasa sakit sebagai pertanda adanya radang, tetapi proses penyakit dapat berjalan bertahun-tahun lamanya tanpa disadari oleh penderita.

Akhirnya gigi menjadi goyah dan mengganggu di waktu mengunyah sehingga perlu dicabut.

Penyakit gangguan gigi seperti pulpitis (peradangan yang terjadi pada pulpa gigi sehingga menimbulkan rasa nyeri) juga sering dikeluhkan warga. Menurut Atma, penyebab utama penyakit ini karena adanya pembusukan gigi. Untuk mendiagnosa pulpitis ini harus berdasarkan penyebab, gejala, dan hasil pemeriksaan fisik.

Satu penyakit lagi yang sering diderita adalah abses periapikal (pengumpulan nanah yang telah menyebar dari sebuah gigi ke jaringan di sekitarnya). Penyebab penyakit ini, kata Atma, biasanya berasal dari suatu infeksi.

“Biasanya gejalanya seperti gigi terasa sakit, bila mengunyah juga timbul nyeri. Kemungkinan ada demam disertai pembengkakan kelenjar getah bening di leher. Jika sangat berat, di daerah rahang terjadi pembengkakan,” terangnya.

Dikatakannya, gigi adalah bagian tubuh yang cukup penting bagi manusia. Oleh karena itu sangat penting sekali untuk merawat gigi dengan baik dan benar sehingga gigi selalu sehat dan tampak indah. (YN)